Sponsor

Jumat, 09 April 2010

Botol Plastik Air Minum dalam Kemasan, Berbahaya Jika Dipakai Ulang


Sering dengar mantra seperti judul di atas? Ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri. Namun sayangnya mantra tersebut adalah mitos.

Benar bahwa hampir semua produk plastik mencantumkan kode angka. Angka-angka tersebut dikeluarkan oleh American Chemistry Council (ACC). Angka-angka tersebut, apalagi dipakai sebagai bahan pembuat kemasan makanan dan minuman, atau untuk alat makan dan minuman, telah diuji coba oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) demi keamanan dan keselamatan. Baik dipakai untuk sekali maupun berulang-ulang.

Kecenderungan banyak orang, khususnya di Amerika, untuk membuang kemasan plastik adalah karena masalah budaya dan gaya hidup. Bukan karena membahayakan kalau dipakai berulang-ulang.

Bagaimana dengan larangan penggunaan botol plastik untuk botol dot bayi? Sebenarnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh U.S. National Institute of Health (NIH) disekitar tahun 2008, telah mengatakan dalam laporannya, bahwa dalam bahan plastik (khususnya botol dot bayi), terkandung Bisphenol A (BPA). Zat ini dianggap mempengaruhi kesehatan janin, bayi, dan anak-anak. Hal ini diperhatikan penuh oleh FDA pada sebuah laporannya tahun 2010.

FDA, semenjak 2008, juga telah menggiring industi agar menghilangkan kandungan BPA pada setiap produk yang digunakan sebagai alat atau kemasan makanan (atau apapun yang bersentuhan dengan makanan).

Jadi, bagaimana kesimpulannya?
  1. Walaupun aman, baiknya botol (bukan galonan) air minum dalam kemasan digunakan hanya untuk beberapa kali pakai saja karena kemasan tersebut (umumnya) mudah rusak dan kotor. Dikhawatirkan serpihan kerusakannya dan kotorannya lah yang menyebabkan penyakit. Air yang dipakai adalah air sejuk (sekitar 26 derajat Celcius) atau dingin.
  2. Gunakan hanya plastik tahan panas apabila hendak menuangkan air/makanan panas ke dalam kemasan plastik. Biasanya memiki angka 5PP ke atas.
  3. Terkadang yang ikut meracuni makanan adalah hiasan plastiknya, misal cat untuk lukisannya, ketimbang bahan plastik kemasannya. Ini dikarenakan cat (pewarna atau bahan dasarnya) mudah rontok/terkelupas sehingga bisa bercampur makanan.
  4. Gunakan produk teflon (salah satu 'varian' plastik) yang melapisi cukup tebal dan berkualitas pada panci (misal wajan atau Rice Cooker). Jika terlalu tipis, akan mudah terkelupas dan tercampur ke dalam makanan (nasi).
  5. Produk plastik itu aman selama dipakai sesuai petunjuk dan bahan pembuatnya, yang biasanya diwakili dengan Plastic Packaging Resins Number dari ACC.
  6. Gunakan produk plastik berkualitas dan diketahui asal usul untuk menjamin mutu.

Sumber-sumber:
http://www.plasticsinfo.org/s_plasticsinfo/sec_level2_faq.asp?CID=705&DID=2839
http://www.msnbc.msn.com/id/26223328/
http://www.plasticsmythbuster.org/Main-Menu/Plastics-Rumor-Registry/Bottles-With-Plastic-Recycling-Numbers-Below-5-Release-Cancer-Causing-Chemicals-.aspx
http://www.fda.gov/NewsEvents/PublicHealthFocus/ucm197739.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Bisphenol_A#cite_note-U.S._Food_and_Drug_Administration-0
http://www.americanchemistry.com/s_plastics/bin.asp?CID=1102&DID=4645&DOC=FILE.PDF