Sponsor

Minggu, 24 Januari 2010

Kena Cacar Air, Dilarang Mandi


Anda pasti sering dengar (bahkan sebagai penganut setia) kalimat pada Judul di atas. Ijinkan kami untuk membahasnya.

Apa itu Cacar Air?
Cacar air itu
  • infeksi virus varicella-zoster
  • diawali dengan timbulnya demam
  • ketika sudah menyerang, akan timbul bintil-bintil gatal di seluruh tubuh dan jika pecah akan keluar air
  • virus menular lewat udara, terkena cairan/pecahan cacarnya secara langsung/tak langsung
  • masa inkubasi 7-21 hari
  • menyerang siapa aja: anak-anak dan dewasa, tua dan muda, laki-laki dan wanita; walau lebih sering menyerang anak-anak.
Fakta-fakta (mitos?) Seputar Cacar Air
Berikut adalah fakta-fakta yang sering didengar seputar cacar air
  1. Diawali demam
  2. Jika sudah terserang, maka penderita dilarang mandi
  3. Jika sudah sembuh, tidak akan terkena lagi cacar air seumur hidup.

Ijinkan kami untuk menyampaikan fakta-fakta lain dari bebagai sumber untuk menjawab fakta-fakta di atas.

Untuk nomor 1, itu benar dan salah. Menurut pengalaman penulis sendiri dan beberapa kawan, cacar air tidaklah selalu diawali demam. Bisa jadi karena virus telah bermutasi (mitos lain?) atau si penderita 'menyembunyikan' demamnya. Maksud penulis 'menyembunyikan' adalah terkadang penderita tampak ceria dan aktif walau badan demam, atau juga tidak benar-benar demam. Misal seperti yang dialami dengan ananda kami, agak 'diremehkan' bahwa hangat badannya karena kecapean karena barusan jalan-jalan seharian, mungkin karena udara lagi panas sehingga badannya terasa hangat, dsb.

Untuk nomor 2, ini sering kali tidak benar. Sesungguhnya di dalam cacarnya, tersimpan bakal virus-virus baru yang siap menularkan orang lain. Maka mandilah teratur agar virus-virus tersebut berguguran bersama dengan air mandi yang bersih. Yang perlu diperhatikan adalah cara mengeringkan/menghandukinya. Usapkan handuk ke tubuh penderita guna menghidari gerakan menggosok yang akan memecahkan cacarnya. Namun, bisa saja karena air mandinya tidak higienis, maka kuman atau bakteri akan memperparah cacar, terutama yang sudah pecah. Kalau sudah demikian, maka timbul penyakit sekunder akibat kuman atau bakteri tersebut sehingga perlu perawatan/obat tambahan Inilah penyebab mengapa orang tua dahulu melarang penderita untuk mandi.

Untuk nomor 3, ini salah kaprah. Penulis sendiri mengalaminya dua kali. Pertama kelas dua SD dan kedua itu kelas tiga SD. Bersyukur yang pertama, tidak menulari siapa pun di rumah atau sekolah. Yang kedua, justru ketika itu saudara-saudara serumah barusan kena cacar, dan penulis adalah penderita yang terakhir serumah. Hehehe... lumayan, berarti daya tubuhnya lumaya kuat walau akhirnya menyerah setelah 'dikepung' serumah. Ini menandakan bahwa cacar air mirip dengan penyakit umumnya, memang jika pernah mengalami sakit, tubuh akan membentuk anti-body untuk penyakit itu, namun terkadang anti-body itu melemah seiring usia. Sama halnya dengan imunisasi (memaksa tubuh membentuk anti-body di tubuh) yang setiap sekian periode harus diulang, betul?

Kepada Anda (atau orang yang Anda kenal) menderita cacar air, silakan tanya/minta ke dokter atau apotek terdekat, Acyclovir salep yang dapat menghilangkan cacar dalam 3 hari dan mengurangi gatalnya. Beberapa bedak, hanya mengurangi gatal/tidak menghilangkan. Hindari cacar air pecah karena digaruk supaya tidak timbul bekas pada kulit.

Sekian ulasan penulis kali ini. Semoga bermanfaat.

Sumber
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=11267

http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/07/cacar-air

http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/cacar090407.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Cacar_air

http://www.countypathology.co.uk/News/files/archive-sep-2008.html

1 komentar:

  1. memang harusnya ngak mandi sy ngalami sendiri bintik merah menyebar dan lama sembuhnya. tolong kasih komentar mengenai No.2 yang benar aja jgn asbun.

    BalasHapus