Sponsor

Selasa, 19 Januari 2010

Ban Mobil Diisi Nitrogen Lebih Baik daripada Udara Biasa


Menjamurnya tempat pengisian angin (baca: udara) pada ban mobil dengan Nitrogen menimbulkan pertanyaan sederhana di kepala sebagian orang:
  • Apa sih Nitrogen itu?
  • Perlu gak sih, ban diisi Nitrogen?
  • Apa sih manfaatnya Nitrogen pada ban mobil?
  • Lebih baik mana, ban diisi dengan udara biasa atau Nitorgen murni?
  • ... dan berjuta pertanyaan serupa.
Ijinkan penulis menerangkan dulu, secara singkat, apa itu Nitrogen dalam konteks ini. Nitrogen adalah

  • Salah satu unsur kimia, bersimbol N
  • Stabil dalam susunan N2 sebagai gas pada kondisi normal (suhu 27 derajat Celcius, tekanan 1 atmosfir)
  • Terkandung sebanyak 70% volume atmosfer bumi 
  • Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
  • Tergolong gas mulia karena tidak mudah bereaksi dengan unsur lain

Nitrogen baik untuk mengisi ban mobil Anda jika
  • Anda senang dengan tutup pentil berwarna hijau yang diperoleh ketika mengisi ban dengan Nitrogen. Ban yang diisi udara biasa, cuma tutup pentil berwarna hitam. Gak modis. :-)
  • Mobil Anda adalah Batmobil, yang bisa terbang dan berkecepatan supersonik.
  • Mobil Anda adalah truck container.
  • Bingung uang Anda mau dihabiskan ke mana lagi. Soalnya banyak duit nih.

Ditambah lagi, promo dan iklan yang bertubi-tubi dengan mengemukakan alasan-alasan teknis dan scientific yang menjadi mitos modern
  1. Ban lebih jarang kempes daripada diisi dengan udara biasa karena tidak mengandung air (lembab) dibandingkan udara biasa.
  2. Ban lebih jarang kempes daripada diisi dengan udara biasa karena ukuran molekul Nitrogen lebih besar daripada molekul gas lain.
  3. Velg ban jadi awet karena gas Nitrogen tidak menyebabkan karat pada velg.
  4. Ban lebih awet karena gas Nitrogen tidak mengoksidasi karet pada ban
  5. Mobil meningkat kecepatannya karena ban yang diisi gas Nitrogen lebih ringan daripada udara biasa.

Ijinkan saya memberi fakta untuk mematahkan mitos-mitos tersebut satu per satu.
Untuk nomor 1, benar bahwa udara lembab mempengaruhi konsistensi tekanan udara dalam ban. Dengan menghilangkan lembab pada isi ban, maka akan membuat tekanan udara dalam ban lebih stabil sehingga ban terasa jarang kempes. Perubahan tekanan memberi pengaruh yang berarti pada ban jika kenaikan temperatur signifikan, semisal 50 derajat Celcius ke atas, seperti yang dialami oleh ban pada pesawat udara yang tinggal landas, mendarat, atau selama di udara. Yakinlah bahwa ban kendaraan harian Anda yang jalan dijalan biasa atau tol tidak akan mengalami perubahan suhu sesignifikan pesawat udara atau mobil balap.

Untuk nomor 2, benar dan sudah dibuktikan oleh Consumer Report (CR). Sebuah lembaga independen dari U.S.A, pembela hak-hak konsumen. Mirip dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). CR melakukan penelitian dengan membandingkan ban-ban yang diisi udara biasa dengan Nitrogen. Semua ban tersebut diisi sebanyak 30PSI, didiamkan selama 1 tahun. Tampak bahwa ban dengan Nitrogen mengalami pengempesan hanya 1.3 PSI perhari, dibandingkan dengan 3.3 PSI ban dengan udara biasa. Laporannya ada di sini.
Untuk nomor 3, apakah velg mobil Anda masih menggunakan velg besi biasa? Jika ya, mitos nomor 3 tersebut itu benar. Jaman sekarang velg sudah merupakan dari bahan campuran (aloy) sehingga tahan karat. Bahkan velg Metro Mini dan bis PPD pun terbuat dari baja tahan karat. Yakinlah tidak ada velg yang sedemikian mudahnya berkarat sehingga Nitrogen benar-benar diperlukan. Bahkan velg rusak (boncel) lebih karena sering mengganti ban di tukang ban pinggir jalan daripada gara-gara karat.

Untuk nomor 4, mirip dengan nomor 3. Seberapa awet ban diperlukan? Menurut pengalaman penulis, ban harus diganti setiap tiga tahun karena sudah gundul. Apakah dengan Nitrogen, ban Anda jadi tidak gundul hingga 10 tahun?

Untuk nomor 5, sesungguhnya beda berat udara biasa dengan gas Nitrogen murni itu hanya sebesar 4%. Apa beda 4% terhadap performa (kecepatan karena ringan) mobil secara keseluruhan?
Sesungguhnya, pemakaian gas Nitrogen pada ban itu bermula dipakai oleh pesawat terbang (militer maupun sipil) dan mobil balap karena sifatnya yang tidak mudah tersulut api jika terjadi kebakaran. Api dan kebakaran lebih mungkin terjadi pada dua jenis kendaraan tersebut.
Akhir kata, mengisi ban dengan gas Nitrogen tidak berbahaya walaupun hanya sedikit sekali manfaatnya. Di dalam journal CR, juga disebutkan bahwa semua produsen ban kendaraan darat menyatakan ban-ban produksi mereka dirancang untuk cukup menggunakan udara biasa. Lagi pula harga pengisian ban dengan Nitrigen yang mahal (di tahun 2009, Jakarta, berkisar Rp 10.000 per ban mobil). Lebih baik bagi penulis untuk mengecek ban rutin sebulan sekali dan mengisi ulang di stasiun pengisian bahan bakar yang menyediakan pompa ban gratis. Atau, cukup bayar Rp 5.000 untuk pompa 4 ban mobil penulis di tukang ban pinggir jalan.
Sumber

http://www.straightdope.com/columns/read/2694/is-it-better-to-fill-your-tires-with-nitrogen-instead-of-air
http://www.consumerreports.org/cro/news/2007/10/tires-nitrogen-air-loss-study/index.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Nitrogen
http://www.ultrafill99.com/consumer/whyNitrogen.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar